Kalau Mas Menteri Nadiem Makarim ingin tau sejauh mana pemerataan pendidikan, tanyakan pada GURU didaerah 3T

Assalamualaikum sahabat pendidik
Kali ini kita akan membahas tentang pemerataan pendidikan di negeri indonesia kita tercinta, hehe. Hmmm mo mulai dari mana ya....mungkin kita mulai dari curhatan dahulu ya, saatnya kita BAPER.

Foto Guru Daerah 3T

Berbagai cara agar indonesia ini punya kualitas pendidikan yang merata, salah satu contoh konkritnya yaitu Zonasi PPDB  dan berikutnya ada lagi Zonasi Guru. Walaupun kebijakan itu menuai protes dari yang tidak setuju dengan adanya zonasi. Pada problem zonasi PPDB, walimurid protes anaknya pintar tapi masuk sekolah yang tidak favorit dalam artian kurang bagus. Lucu ya, mereka gak memikirkan anak yang masih di bawah rata-rata baik secara financial dan ilmunya tidak mendapatkan sekolah yang layak. Seolah ada diskriminasi pada mereka, yang sebenarnya di strata bawah masih banyak anak didik yang sebenarnya kecerdasannya bisa diadu. Yang harus dilakukan selanjutnya adalah pemerataan kompetensi Gurunya. Coba deh kasi daerah 3T guru yang katanya hebat di kota atau yang berasal dari sekolah favorit, maka akan terbukti keberhasilan guru tersebut. Artinya guru tersebut sudah berada di ZONA NYAMAN. Ada sekolah favorit di daerah metropolis yang mengeluh akibat system zonasi PPDB, karena peserta didiknya bukan dari kalangan yang kemampuan berfikirnya tinggi, akibatnya gurunya kerepotan ngajarinnya, dapat siswa yang tidak homogen, banyak ketimpangan....hehehe hayyoooo bingung yaa....makanya jangan selalu berada dizona nyaman, tantangan terbesar sebenarnya berada pada guru di sekolah yang minim fasilitas, minim siswa yang berkualitas. Kalau di kota besar mah udah enak dapat siswa yang udah siap diarahkan, lhaa kalau di pinggiran selalu berjibaku dengan siswanya untuk diarahkan, apalagi berada di daerah yang lingkungannya kurang punya kesadaran terhadap pendidikan. Merotasi guru secara konsisten juga harus benar-benar dilaksanakan.

Jadi menurut saya ini hal yang basicly untuk pertama kali dibenahi. Semoga mas menteri respek dengan hal ini.

Demikian Terimakasih.