PENERIMAAN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2021
FORMASI JABATAN YANG DIBUTUHKAN:
Jumlah Alokasi formasi sebanyak 13.496 dengan rincian:
A. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 1.408 dengan rincian:
1. Tenaga Kesehatan : 665
2. Tenaga Teknis : 743
B. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebanyak 12.088 dengan
rincian:
1. Guru : 11.220
2. Tenaga Kesehatan : 647
3. Tenaga Teknis : 221
Rincian formasi jabatan dan unit kerja penempatan dapat dilihat pada lampiran I,
lampiran II dan lampiran III pengumuman ini, informasi lebih lanjut di
http://bkd.jatimprov.go.id/statis-79.html
JADWAL PENTING TAHAPAN PELAKSANAAN CASN 2021
1 Pengumuman Seleksi ASN 30 Juni - 14 Juli 2021
2 Pendaftaran Seleksi ASN 30 Juni - 21 Juli 2021
3 Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi 28 - 29 Juli 2021
4 Masa Sanggah 30 Juli - 1 Agustus 2021
5 Jawab Sanggah 30 Juli - 8 Agustus 2021
6 Pengumuman Pasca Sanggah 9 Agustus 2021
7 Pelaksanaan SKD 25 Agustus - 4 Oktober 2021
8
Pelaksanaan Seleksi Kompetensi PPPK
Non Guru
Setelah pelaksanaan SKD
selesai di masing-masing titik
9 Pengumuman Hasil SKD 17 - 18 Oktober 2021
10 Persiapan Pelaksanaan SKB 19 Oktober - 1 November 2021
11 Pelaksanaan SKB 8 - 29 November 2021
12 Penyampaian Hasil Integrasi SKD dan
SKB serta Seleksi PPPK Non Guru
15 - 17 Desember 2021
13 Pengumuman Kelulusan 18 - 19 Desember 2021
14 Masa Sanggah 20 - 22 Desember 2021
15 Jawab Sanggah 20 - 29 Desember 2021
16 Pengumuman Pasca Sanggah 30 - 31 Desember 2021
17 Pengisian DRH 1 - 18 Januari 2022
18 Usul Penetapan NIP/NI PPPK 19 Januari - 18 Februari 2022
Keterangan: Jadwal Tentatif, Pelamar wajib mengikuti perkembangan informasi pengumuman di
http://bkd.jatimprov.go.id/statis-79.html
SISTEM LAYANAN PROGRAM SERI BELAJAR MANDIRI CALON GURU ASN PPPK
Aturan Peserta :
1.Memiliki akun SIMPKB
2.Status Guru Non PNS dari seluruh jenjang
3.Menuntaskan materi pembelajaran yang dipilih
4.Menyelesaikan try out sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh sistem Sistem Layanan Program Seri Belajar Mandiri Calon Guru ASN PPPK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Catatan PENTING !Pilih mapel materi pembelajaran yang sesuai dan atau linier dengan prodi ijazah D4/S1
Jadwal Program
Jadwal Registrasi mulai 3 Maret 2021 hingga 12 April 2021
Jadwal Try Out mulai 15 Maret 2021 hingga 7 Mei 2021 ●Try Out setiap hari kerja Senin sd Jumat ●Try Out terbagi menjadi 4 sesi waktu per hari, kecuali hari Jumat hanya 3 sesi waktu.●Jadwal (hari, tanggal, sesi dan jam) ditentukan otomatis oleh sistem.
Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada masyarakat.
2.1. Presentasi pada forum ilmiah
Prasaran ilmiah adalah sebuah tulisan ilmiah berbentuk makalah yang berisi ringkasan laporan hasil penelitian, gagasan, ulasan, atau tinjauan ilmiah pada bidang pendidikan formal pada satuan pendidikannya sesuai tugas guru yang bersangkutan.
Makalah yang sudah disajikan pada pertemuan ilmiah dan telah disahkan oleh kepala sekolah; dansurat keterangan dari panitia seminar atau sertifikat/piagam dari panitia pertemuan ilmiah.Makalah yang disajikan harus merupakan tulisan ilmiah yang berisi ringkasan laporan hasil penelitian, gagasan, ulasan, atau tinjauan ilmiah.
Kerangka isi makalah pada pertemuan ilmiah pada umumnya mengikuti ketentuan yang ditetapkan panitia pertemuan ilmiah. Namun demikian, setidak-tidaknya makalah tersebut, mempunyai bagian-bagian isi sebagai berikut :
Bagian Awal
Memuat judul, keterangan tentang waktu pelaksanaan, penyelenggara tempat penyelenggaraan, dan pada kegiatan apa pertemuan ilmiah tersebut dilakukan.
Bagian Isi
a. sajian abstraks/ringkasan
b. paparan masalah utama berikut pembahasan masalah, dan
c. penutup.
Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Angka Kredit Karya Ilmiah
2.2. Melaksanakan publikasi Ilmiah hasil penelitian atau gagasan ilmu pada bidang pendidikan formal
Laporan hasil penelitian berupa karya tulis yang didasarkan pada hasil penelitian yang pada bidang pendidikan sesuai dengan tugas pokok, dapat berupa penilitian tindakan kelas, penelitian eksperimen, penelitian deskriptif, penelitian perbandingan,penelitian korelasi, dan sebagainya.
Makalah tinjauan ilmiah adalah karya tulis yang berisi ide/gagasan penulis dalam upaya mengatasi berbagai masalah pendidikan formal dan pembelajaran yang ada di satuan pendidikannya di sekolah.
Tulisan Ilmiah Populer adalah tulisan ilmiah yang dipublikasikan di media massa (koran, majalah, atau sejenisnya), dalam kaitan dengan upaya pengembangan profesi guru merupakan tulisan yang lebih banyak mengandung isi pengetahuan, berupa ide, atau gagasan pengalaman penulis yang menyangkut bidang pendidikan.
Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan adalah tulisan yang berisi gagasan atau tinjauan ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran di satuan pendidikan yang dimuat di jurnal ilmiah.
PAKTA INTEGRITASKEPALA SEKOLAH/PENGONTROL SERVER/TEKNISI/PENGAWAS RUANG/PANITIA* DALAM PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJARBERBASIS KOMPUTER DAN SMARTPHONE (EHB-BKS)TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Dalam rangka pelaksanaan Evaluasi Hasil BelajarBerbasis Komputer dan Smartphone(EHB-BKS) Tahun Pelajaran 2020/2021, saya Kepala Sekolah/Pengontrol Server/Teknisi/Pengawas Ruang/Panitia* pada SMA...................................................................................................dengan ini menyatakan bahwa saya:
1)sanggup meningkatkan kualitas, kredibilitas, dan akuntabilitas pelaksanaan EHB-BKSuntuk meningkatkan mutu pendidikan;
2)sanggup melaksanakan tugas sesuai Domnis USP dan EHB-BKSdan menyukseskan pelaksanaan EHB-BKS;
3)sanggup menjaga keamanan dan kerahasiaan bahan EHB-BKS; dan4)sanggup melaksanakan EHB-BKSsecara jujur.
Demikian pakta integritas ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada unsur paksaan dari pihakmanapun.
Apabila saya melanggar hal-hal yang telah dinyatakan dalam pakta integritas ini, saya bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Pernyataan yang benar mengenai Asesmen Nasional yaitu Digunakan sebagai dasar perbaikan kualitas pembelajaran
Dalam
Asesmen Nasional pemetaan aspek pendukung kualitas pembelajaran di
lingkungan sekolah dilakukan melalui Survei lingkungan belajar
Salah
satu instrumen Asesmen Nasional adalah survei karakter. Dalam
pelaksanaannya survei karakter memiliki tujuan utama yaitu Mengukur
hasil belajar non kognitif menyangkut sikap, kebiasaan, dan nilai-nilai
pancasila
Perbedaan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional
adalah Ujian Nasional dilakukan pada semua siswa sedangkan Asesmen
Nasional pada siswa sampel
Pernyataan yang tepat mengenai ragam
butir soal yang digunakan dalam Asesmen Kompetensi Minimum yaitu Soal
asesmen terdiri atas pilihan ganda, menjodohkan, isian singkat, dan
uraian
Dalam pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), konten dalam literasi membaca mencakup Teks informasi dan teks fiksi
Kompetensi minimum yang dimaksudkan dalam AKM adalah Kompetensi dasar siswa untuk mempelajari materi apapun
Asesmen
Kompetensi Minimum dan Ujian Nasional memiliki beberapa perbedaan
termasuk dalam konteks soal. Dari pernyataan berikut manakah yang
menunjukkan ciri-ciri soal Asesmen Kompetensi Minimum? Soal bersifat
relevan dengan dunia nyata dan aplikatif
Manakah dalam
pernyataan berikut yang merupakan kelebihan dari Asesmen Kompetensi
Minimum dibandingkan dengan soal Ujian Nasional? Menekankan pada
penguasaan kompetensi, dan penerapannya dalam berbagai konteks kehidupan
Dari
yang sudah dipelajari mengenai Asesmen Kompetensi Minimum maka dapat
disimpulkan bahwa Hasil Asesmen Kompetensi Minimum untuk mengevaluasi di
berbagai aspek pembelajaran
Dilakukan pada berapa levelkah asesmen literasi pada jenjang SMA/MA/SMK? 2 level pembelajaran
Guru
Ina mengajarkan mengenai memahami dan menggunakan sifat-sifat peluang
kejadian, hal ini termasuk dalam konten numerasi yaitu Data dan
ketidakpastian
Guru Wahyu memberikan sebuah teks sastra kepada
siswanya. Setelah itu Guru Wahyu meminta siswanya menjelaskan ide pokok
dan ide pendukung pada bacaan tersebut, hal ini merupakan salah satu
bagian dari kemampuan kognitif literasi yaitu Memahami informasi
Dijenjang SMA/MA/SMK, asesmen numerasi pada dilakukan pada 1 level pembelajaran
Manakah
diantara materi berikut yang diujikan pada Asesmen Kompetensi Minimum
Numerasi pada tingkat SMA/SMK/MA? Memahami barisan aritmatika dan
geometri
Pada asesmen literasi SMA/SMK/MA, manakah kegiatan yang
termasuk dalam konten menemukan informasi ? Mengidentifikasi kata kunci
yang efektif untuk menemukan sumber informasi yang relevan pada teks
sastra atau teks informasi
Pernyataan yang tepat mengenai
Asesmen Kompetensi Minimum di tingkat SMA/SMK/MA adalah Soal yang
diberikan berjumlah 36 soal literasi
Manakah diantara kegiatan
berikut ini yang menunjukkan hubungan antara numerasi dengan mata
pelajaran PJOK tingkat SMA/SMK/MA? Memperkirakan berapa kalori yang
dibakar untuk kegiatan fisik tertentu
Asesmen literasi pada
jenjang SMA/SMK/MA terdiri atas 2 level pembelajaran. Manakah pernyataan
yang tepat mengenai level pembelajaran dan isi konten pembelajaran?
Pada level pembelajaran 2 siswa akan siswa akan mengakses dan mencari
informasi, memahami teks secara literal dan menyusun inferensi, membuat
koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak. Menilai format
penyajian dalam teks dan merefleksi asumsi, ideologi, atau nilai yang
terkandung dari teks sastra atau teks informasi untuk memahami cara
pandang penulis.
Bagaimana peran Asesmen Kompetensi Minimum pada
jenjang SMA/SMK/MA dapat mempengaruhi kelulusan siswa? Asesmen
Kompetensi Minimum mendorong perbaikan mutu pembelajaran, namun
kelulusan siswa akan diukur melalui ujian sekolah
Salah satu ciri pembelajaran berbasis kompetensi adalah Belajar untuk pemahaman konsep dan keterampilan.
Berikut
adalah beberapa pernyataan mengenai pembelajaran berbasis konten dan
pembelajaran berbasis kompetensi: Belajar untuk cakupan materi yang
harus dikuasai, Berorientasi pada nilai akhir, Menjawab serangkaian
pertanyaan topik berdasarkan teks (3,5,6)
Dari hasil AKM
ditemukan bahwa siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki
dalam konteks yang lebih beragam maka siswa tersebut dapat dikategorikan
dalam kelompok CAKAP
Guru Cleo memberikan soal teks dan
ditemukan siswa mampu mengintegrasikan beberapa informasi teks pada
bacaan yang berbeda maka siswa tersebut dapat dikategorikan dalam
kelompok MAHIR
Bagaimana keterkaitan antara Asesmen Kompetensi
Minimum dengan standar kurikulum secara keseluruhan? Asesmen Kompetensi
Minimum memperhatikan apa yang seharusnya diajarkan oleh guru pada tiap
kelas
Soal dalam asesmen literasi menggunakan proses kognitif
yang lebih baik dibandingkan Ujian Nasional karena terdapat proses baru
yaitu Mengevaluasi dan merefleksikan isi teks dengan hal lain diluar
teks maupun pengalamannya
Bagaimana hasil Asesmen Kompetensi
Minimum (literasi dan numerasi) dapat digunakan untuk menyusun strategi
pembelajaran yang efektif dan berkualitas terhadap pembelajaran lain?
Menyesuaikan pembelajarannya sesuai tingkat kompetensi siswa
Dalam
asesmen numerasi siswa dituntut untuk bernalar menggunakan konsep
matematika dan memberikan solusi yang lebih aplikatif sehingga soal yang
diberikan akan mendorong siswa untuk Mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari
Apa tindak lanjut yang dapat diambil oleh
sekolah terkait hasil AKM? Merefleksi hasil AKM dalam pembelajaran
sehingga guru-guru dapat membangun kompetensi serta karakter siswa
Bagaimana
keterkaitan antara pelaksanaan AKM dan tantangan pembelajaran berbasis
kompetensi yang dihadapi guru? Pelaporan hasil Asesmen Kompetensi
Minimum dirancang untuk memberikan informasi mengenai tingkat kompetensi
siswa pada kompetensi dasar literasi membaca dan numerasi
Apa sebenarnya peran asesmen dalam peningkatan kualitas pembelajaran
murid? Apa keterkaitan antara asesmen, kurikulum dan pembelajaran dalam
menyediakan pengalaman belajar murid yang berkualitas?
Asesmen seringkali dipersepsikan sebagai upaya menentukan nilai
murid. Tidak heran apabila banyak dari kita yang berusaha keras
melakukan upaya agar nilai murid kita setinggi mungkin. Nilai murid
menjadi sasaran kinerja. Padahal peran asesmen yang pertama dan utama
bukan lah menentukan nilai murid.
Peran pertama dan utama asesmen harus dilihat sebagai bagian dari
proses pembelajaran yang utuh. Kerangka yang sering digunakan adalah
segitiga belajar yang mengkaitkan antara asesmen, kurikulum dan
pembelajaran. Segitiga belajar membantu kita tidak melihat asesmen,
kurikulum dan pembelajaran sebagai aspek yang berdiri sendiri. Guru dan
pemimpin sekolah dapat melakukan penyelarasan antar 3 aspek yang
menentukan pengalaman belajar murid.
Dalam segitiga belajar, maka makna masing-masing segi adalah sebagai berikut:
Kurikulum: Seperangkat kompetensi yang penting
dikuasai murid dengan menggunakan cara belajar dan asesmen tertentu.
Pengembangan kurikulum, selain mengacu pada tantangan dunia nyata,
hendaknya mengacu pada hasil asesmen dan refleksi praktik pembelajaran.
Pembelajaran: Serangkaian aktivitas yang dirancang
dan dilakukan di ruang kelas berdasarkan kompetensi awal murid yang
diketahui dari hasil asesmen dan untuk mencapai sasaran kompetensi yang
ditetapkan dalam kurikulum. Pembelajaran memadukan informasi dari
asesmen dengan informasi dari kurikulum. Keseimbangan antara paduan
tersebut yang akan menghasilkan pembelajaran yang optimal.
Asesmen: Proses mengumpulkan, menganalisis dan
melaporkan sejumlah informasi yang terkait pencapaian kondisi murid dan
penguasaan suatu kompetensi tertentu. Asesmen diagnosis: asesmen di awal
untuk merancang strategi pembelajaran. Asesmen formatif: asesmen
sepanjang proses belajar untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian
pembelajaran. Asesmen sumatif: asesmen di akhir untuk menentukan level
penguasaan kompetensi oleh murid.
Pemahaman terhadap segitiga belajar akan membawa kita pada kebutuhan
membaca laporan Asesmen Kompetensi Minimum dan menggunakannya untuk
perbaikan kualitas pembelajaran. Bagaimana cara membaca dan
menggunakannya? Pelajari topik modul berikutnya.
Dengan penjelasan dan ilustrasi yang diberikan diharapkan guru dan
pemangku kepentingan pendidikan lainnya dapat memperoleh gambaran AKM
secara komprehensif. Seperti telah disampaikan dan ditunjukkan, meskipun
AKM tidak mengukur secara spesifik capaian belajar pada mata pelajaran,
namun pelaporan hasil AKM dapat dimanfaatkan untuk perbaikan proses
pembelajaran pada berbagai mata pelajaran. Tentunya dengan didasarkan
pada analisis hasil laporan Asesmen Kompetensi Minimum.
Implikasi tingkat kompetensi pada pembelajaran dapat dilihat melalui
contoh mata pelajaran IPS berikut ini. Disajikan bacaan berisi materi
baru mengenai koperasi: menjelaskan definisi, fungsi, manfaat dan
beragam contoh baik. Guru diharapkan menyesuaikan pembelajarannya sesuai
tingkat kompetensi murid. Misalnya:
Murid di tingkat Perlu Intervensi Khusus belum mampu memahami
isi bacaan, murid hanya mampu membuat interpretasi sederhana. Guru IPS
tidak cukup bertumpu pada materi bacaan tersebut. Murid perlu diberi
bahan belajar lain secara audio, visual dan pendampingan khusus.
Murid
di tingkat Dasar telah mampu mengambil informasi dari teks, namun tidak
memahami secara utuh isi topik koperasi. Murid dapat diberi sumber
belajar pendamping dalam bentuk catatan singkat atau simpulan untuk
pemahaman yang utuh.
Murid di tingkat Cakap mampu memahami
dengan baik isi teks mengenai koperasi, namun belum mampu merefleksi.
Murid dapat diberi pembelajaran identifikasi kondisi lingkungan murid,
mengaitkan dengan fungsi dan manfaat koperasi.
Murid di tingkat
Mahir mampu memahami isi bacaan dan merefleksi kegunaan koperasi dari
teks yang diberikan oleh guru. Guru dapat melakukan pembelajaran berupa
menyusun beragam strategi pemanfaatan koperasi.
Untuk melihat contoh-contoh ragam strategi pembelajaran berdasarkan
kategori tingkat penguasaan kompetensi, Anda dapat membaca lebih jauh
pada tautan berikut ini AKM dan Implikasinya pada Pembelajaran
Contoh Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi pada Mata Pelajaran
Pada aktivitas sebelumnya, Bapak dan Ibu telah memahami bahwa laporan
hasil Asesmen Nasional mengidentifikasi tingkat kompetensi literasi dan
numerasi siswa dalam sebuah satuan pendidikan ke dalam 4 kategori. Anda
juga telah memahami bagaimana laporan hasil AKM dianalisis untuk
menentukan tindak lanjut dalam strategi pembelajaran yang lebih berbasis
penguasaan kompetensi, bukan berfokus pada konten saja.
Contoh praktik baik berikut ini, akan memberikan gambaran pada Bapak
dan Ibu bagaimana praktik pembelajaran yang berbasis kompetensi. Selain
itu contoh berikut ini juga memberikan gambaran bagaimana literasi dan
numerasi terintegrasi dalam pembelajaran.
Tidak semua siswa akan mencapai level mahir dalam waktu yang
bersamaan. Akan tetapi setiap usaha dan proses yang dilakukan siswa
untuk mencapai level yang lebih tinggi, tentu akan menunjukan
peningkatan kinerja siswa. Dimana siswa menjadi lebih fasih dan
terampil. Kefasihan mengacu pada kelancaran mereka dalam melakukan
pekerjaannya. Siswa menjadi lebih yakin pada kemampuannya jika siswa
dapat naik ke level penguasaan yang lebih tinggi. Keterampilan mengacu
pada kemampuan untuk beradaptasi dan bereaksi terhadap situasi baru
untuk “bergerak dengan cepat” berdasarkan informasi baru.
Setiap kategori tingkat penguasaan kompetensi, sebagaimana telah
dibahas pada aktivitas sebelumnya, tentu memiliki kebutuhan dan
pendekatan tersendiri. Sebelum menentukan tindak lanjut yang tepat, Guru
perlu menganalisis setiap kategori kompetensi siswanya.
Pada infografik berikut ini, disajikan contoh analisis tingkat
kompetensi berdasarkan kebutuhan, pendekatan, struktur pembelajaran.
Penjelasan ini diadaptasi dari penjelasan tahapan penguasaan Marc
Rosenberg (2012). Silakan membaca dan mencermatinya.
Laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum yang menunjukan kategori
kompetensi dasar sekolah, perlu ditindaklanjuti dengan perubahan
strategi pembelajaran. Sejalan dengan tujuan Asesmen Nasional untuk
mencapai kompetensi siswa dan peningkatan mutu pendidikan, maka praktik
pembelajaran pun sedikit demi demi sedikit perlu berubah dari
pembelajaran yang berbasis konten menuju pembelajaran yang berbasis
kompetensi.
Kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan
baik, misalnya mampu melakukan tugas atau pekerjaan secara efektif.
Kompetensi juga mencakup pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan soal, atau bahkan keterampilan yang jauh lebih besar
dan lebih beragam. Misalnya memimpin organisasi.
Pada pembelajaran berbasis kompetensi, siswa diharapkan mampu
mendemonstrasikan pengetahuan, penguasaan konsep, dan keterampilan dalam
dan sebagai proses pembelajaran. Karakteristik utama dari pembelajaran
berbasis kompetensi adalah fokusnya pada tingkat penguasaan. Dalam
sistem pembelajaran berbasis kompetensi, siswa melakukan pembelajaran
sesuai dengan tahapan penguasaan kompetensinya hingga tuntas sebelum
akhirnya mampu melanjutkan pada tahap penguasaan kompetensi berikutnya.
Sebagai sebuah proses, pembelajaran berbasis kompetensi ini membutuhkan
waktu sehingga sedikit demi sedikit siswa menunjukan penguasaan
pengetahuan, konsep dan keterampilan untuk memecahkan masalah. Termasuk
menunjukan karakter yang ingin dicapai. Bukan sekedar menguasai konten
materi pembelajaran semata.
Kekuatan pembelajaran berbasis kompetensi terletak pada
fleksibilitasnya karena siswa dapat bergerak dengan kecepatan belajar
mereka sendiri. Ini mendukung siswa dengan latar belakang pengetahuan
yang beragam, tingkat literasi yang berbeda dan bakat terkait lainnya.
Tantangan pembelajaran berbasis kompetensi bagi guru antara lain adalah,
kemampuan untuk mengidentifikasi tahapan kompetensi dasar siswa
termasuk literasi dan numerasi. Namun laporan hasil AKM dapat membantu
memetakan tahapan kompetensi siswa.
Anda telah sampai pada topik yang terakhir dari Bimtek Guru Belajar
Seri Asesmen Kompetensi Minimum. Pada topik-topik sebelumnya Anda telah
memahami mengenai konsep Asesmen Nasional, teknis pelaksanaannya, AKM
sebagai bagian dari AN, serta memahami contoh-contoh butir soal AKM
literasi membaca dan numerasi. Sekarang Anda akan menggali pemahaman
mengenai apa yang terjadi setelah Asesmen Kompetensi Minimum
dilaksanakan.
Tahap lanjutan setelah pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum adalah
tahap Pelaporan hasil asesmen. Sesuai dengan tujuannya, Asesmen
Kompetensi Minimum dirancang untuk memberikan informasi mengenai tingkat
kompetensi dasar siswa, berupa kompetensi literasi membaca dan
numerasi.
Dari laporan hasil Asesmen Kompetensi tersebut, satuan pendidikan
dapat melihat tingkat penguasaan kompetensi siswanya. Penguasaan
kompetensi literasi membaca dan numerasi siswa dikategorikan dalam 4
tingkatan. Untuk lebih memahami penjelasan kompetensi pada setiap
kategori, Anda dapat membaca infografik berikut ini:
Tingkat kompetensi tersebut dapat dimanfaatkan guru berbagai mata
pelajaran untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan
berkualitas sesuai dengan tingkat kompetensi siswa. Dengan demikian “Teaching at the right level”
dapat diterapkan. Pembelajaran yang dirancang dengan memperhatikan
tingkat capaian siswa akan memudahkan siswa menguasai konsep,
keterampilan dan konten yang diharapkan pada suatu mata pelajaran. Anda
dapat membaca informasi selengkapnya pada tautan berikut ini: AKM dan Implikasinya pada Pembelajaran
Dari penjelasan pada aktivitas-aktivitas sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa butir-butir soal asesmen numerasi AKM melibatkan
proses penalaran yang tidak dapat dipersiapkan melalui program bimbingan
belajar intensif yang berfokus pada latihan-latihan soal saja. Proses
penalaran siswa justru perlu lebih banyak dikembangkan dan dipupuk
melalui strategi pembelajaran di kelas.
Anda telah mengenali level-level perkembangan kompetensi numerasi
siswa SMA. Pada aktivitas ini, Bapak dan Ibu akan berlatih membuat butir
soal numerasi yang akan membantu siswa Anda untuk berlatih menggunakan
kompetensi numerasi untuk bernalar dalam pembelajaran di kelas.
Bagaimana langkahnya? Mari kita berlatih.
Pertama, pahami kompetensi numerasi siswa yang Anda ampu. Dari
situ Anda dapat memilih kasus yang sesuai. Misalnya, dari kedua gambar
berikut ini manakah yang paling sesuai dengan level yang anda ampu,
Apakah gambar 1, atau gambar 2? Jelaskan.
Kedua, setelah memilih kasus sesuai dengan level
kompetensi siswa yang Anda ampu, pilihlah salah satu kompetensi yang
ingin Anda kembangkan dan evaluasi.
Ketiga, dari kompetensi numerasi tersebut, cobalah
membuat 3 buah soal dengan bentuk yang berbeda-beda berdasarkan gambar
yang Anda pilih tadi.
Pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan atas dasar kompetensi, bukan
hafalan materi semata, memberikan kesempatan pada siswa untuk terus
mengembangkan kemampuan dasar numerasinya dalam penalaran.
Pada aktivitas sebelumnya Bapak dan Ibu telah belajar menganalisis
tahap asesmen numerasi tingkat SMA. Pada topik ini, Bapak dan Ibu akan
mengenal contoh-contoh butir asesmen numerasi tingkat SMA.
Pada tingkat SMA terdapat 1 level pembelajaran. Pada level
pembelajarannya terdapat 3 konten yang dipelajari yakni, geometri dan
pengukuran, aljabar, serta data dan ketidakpastian.
Pada level pembelajaran 1 untuk kelas 10, siswa akan belajar geometri
dengan memahami dan menggunakan perbandingan trigonometri serta
,menghitung volume dan luas permukaan. Selain itu siswa juga akan
mempelajari persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan fungsi bilangan,
termasuk pola bilangan. Dan akan mempelajari data dan representasi juga
ketidakpastian dan peluang. Bapak dan Ibu juga dapat melihat penjelasan
yang lebih lengkap melalui link Level Pembelajaran 1 Numerasi.
1. Badan Geologi, Kementerian ESDM dan Mitigasi Bencana Geologi
Sumatera Utara sedang mengamati ketinggian letusan awan panas gunung
Sinabung pada hari tersebut. Puncak gunung terlihat pada sudut elevasi
30° sedangkan puncak letusan awan panas terlihat pada sudut elevasi 60°.
Diketahui tinggi gunung Sinabung adalah 2.460 meter dan terjadi
kesalahan dalam mengukur sudut elevasi. Besar sudut elevasi untuk
melihat tinggi erupsi seharusnya adalah 50o. Akibat kesalahan ini, maka
tinggi erupsi gunung sebenarnya lebih tinggi atau rendahkah bila
dibandingkan dengan tinggi erupsi yang didapatkan dari sudut elevasi
semula? Beri alasannya!
Jawaban: 30 derajat dengan tinggi 2460
meter, yang seharusnya adalah 50 derajat. Besar sudut sebanding dengan
tinggi dengan aturan trigonometri — x = t / sin y dengan x jarak
pengamat dengan kaki gunung.
2. Air adalah sumber daya alam yang sangat penting untuk menjaga
kesehatan tubuh. Sebagai manusia yang akan selalu menggantungkan diri
pada air kita memang sudah seharusnya untuk menjaganya. Meskipun air ini
adalah sumber daya yang terbarukan, namun untuk air bersih ternyata
sumber daya ini tidak bisa diperbarui. Keberadaan air bersih yang terus
menyusut tiap tahunnya ini akhirnya harus membuat kita ekstra waspada
akan stok atau persediaannya. Untuk menjaga stok atau persediaan air
bersih ini dengan baik Anda mau tak mau memang harus melakukan
penghematan.
Perhatikan gambar berikut!
Ani akan membuat nasi tumpeng yang dikukus dengan menggunakan tempat
berbentuk kerucut seperti pada gambar. Campuran air untuk mengukus
berasnya adalah 1 : 1 artinya 1 liter beras dicampur 1 liter air. Jika
air yang digunakan untuk membuat tumpeng senilai dengan air hasil
penghematan jika Ani mematikan keran air saat gosok gigi selama 4 hari,
maka banyak maksimal nasi tumpeng yang dapat dibuat adalah .… ( 3,14 )
3. Bu Siti mendapat tugas dari sekolah untuk menyiapkan paket hadiah
untuk siswanya yang berprestasi di sekolahnya. Bu Siti ingin membeli
alat-alat tulis sebagai hadiahnya. Alat-alat tulis yang ingin dibeli
berupa buku tulis, bolpoin, dan penghapus. Pada setiap pembelian alat
tulis, pembeli dikenakan pajak sebesar 10%. Berkaitan dengan tugas
tersebut, bu Siti melihat beberapa paket alat tulis yang dijual di toko
Rejeki dan toko Makmur seperti pada gambar berikut.
Berdasarkan harga tiap paket yang tersedia di toko Rejeki dan toko
Makmur carilah masing-masing harga dari setiap alat tulis baik
penghapus, buku tulis maupun bolpoin, bu Siti menarik kesimpulan bahwa …
A
Harga sebuah buku tulis di toko Rejeki lebih mahal dari toko Makmur.
B
Harga sebuah buku tulis di toko Rejeki lebih murah dari toko Makmur.
C
Harga sebuah penghapus di toko Rejeki sama dengan di toko Makmur.
D
Harga sebuah penghapus di toko Rejeki lebih murah dari toko Makmur.
E
Harga sebuah bolpoin di toko Rejeki lebih murah dari toko Makmur.
4. Anita, seorang seniman muda dari Sumatera berencana membuat
pameran tunggal untuk menunjukkan rancangan karyanya yang disusun dari
tumpukan bola-bola tanah. Bola-bola tersebut dibuat dari campuran tanah
liat dan recycle sampah yang dapat didaur ulang. Polanya seperti gambar
berikut.
Untuk memenuhi ruangan yang disediakan, Anita akan membuat 10 susunan
bola tersebut. Berapakah banyak bola tanah yang harus disediakan?
(Asumsi ada penambahan 10% bola tanah untuk persediaan/penggantian bola
tanah yang rusak selama masa pameran di setiap susunan bola)
5. Sistem penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia terbagi menjadi
jaringan tetap (kabel dan nirkabel) dan jaringan bergerak (selular).
Dalam perkembangannya, telah terjadi pergeseran pada sektor
telekomunikasi di Indonesia. Awalnya masyarakat Indonesia menggunakan
jaringan telekomunikasi yang berbasis pada kabel. Namun mobilitas yang
tinggi serta kebutuhan akan akses informasi yang cepat dan akurat telah
menggeser pilihan moda telekomunikasi yang digunakan masyarakat
Indonesia. Dari tahun 2000 sampai 2007, banyak pengguna telepon seluler f(x) (dalam juta) dapat dimodelkan oleh persamaan f(x) = 1,3x2 + 1,6x + 3,7 dengan x
= 0 merepresentasikan tahun 2000. Grafik berikut menunjukkan
pertumbuhan pengguna telepon seluler, nirkabel dan kabel di Indonesia
(dalam pembulatan puluhan juta terdekat).
Banyak pengguna telepon seluler di Indonesia akan mencapai angka 78,6 juta pada tahun ….
6. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang
dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan
return di masa yang akan datang. Keputusan penanaman modal tersebut
dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas yang mempunyai
kelebihan dana. Investasi selalu memiliki dua sisi, yaitu return dan
risiko.
Berikut ini disajikan grafik harga emas ANTAM pada bulan Mei 2019.
Berdasarkan grafik harga emas di atas, tentukan kebenaran pernyataan berikut!
Pernyataan
Benar
Salah
Harga emas selalu meningkat dalam bulan Mei 2019.
Pada akhir bulan Mei 2019, harga emas lebih tinggi bila dibandingkan pada awal bulan Mei 2019.
Laju kenaikan harga emas mulai tanggal 28 Mei hingga 31 Mei adalah positif.
Laju kenaikan harga emas mulai tanggal 28 Mei hingga 31 Mei adalah yang tertinggi selama bulan Mei 2019.
7. Andi merupakan seorang siswa SMA yang tinggal di daerah Jakarta
Barat dan bersekolah di daerah Jakarta Selatan. Untuk berjaga-jaga
sebelum pergi ke sekolah, ia mengunduh data prakiraan cuaca dari BMKG
untuk daerah Jakarta berikut ini.
Berdasarkan data historis yang dikumpulkan Andi selama ini, maka 90%
prakiraan cuaca yang diberikan oleh BMKG sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya terjadi kemudian.
Pada hari itu Andi tidak membawa payung, dan karena jarak rumah dan
sekolahnya cukup jauh, Andi tidak pernah menunggu hujan reda agar cepat
sampai di rumah. Bila ia pergi ke sekolah pada dini hari dan pulang pada
siang hari, maka peluang Andi basah terkena air hujan pada saat
perjalanan pergi atau pulang sekolah adalah …
Numerasi termasuk dalam kompetensi yang paling mendasar yang ingin
dievaluasi dalam Asesmen Kompetensi Minimum. Sebelum membahas lebih jauh
mengenai asesmen numerasi dalam AKM, Bapak dan Ibu perlu meninjau
kembali apa yang dimaksud dengan numerasi.
Numerasi merupakan suatu kompetensi yang mencakup pengetahuan,
keterampilan, perilaku, dan disposisi yang dibutuhkan siswa untuk
menggunakan matematika dalam cakupan dan situasi yang lebih luas.
Numerasi menuntut siswa untuk mengenali dan memahami peran matematika di
dunia, memiliki disposisi dan kapasitas untuk menggunakan pengetahuan
dan keterampilan matematika untuk memecahkan masalah dalam kehidupan
nyata.
Secara umum kompetensi numerasi ditandai dengan kemampuan seseorang
untuk bernalar, mengambil keputusan yang tepat, dan memecahkan masalah.
Kemampuan ini dalam penerapannya terkait dengan mata pelajaran lain yang
siswa pelajari.
Untuk lebih jelas mempelajari bagaimana kompetensi numerasi
dievaluasi dalam asesmen kompetensi minimum, Anda dapat melanjutkan pada
aktivitas selanjutnya.
Mengenal Asesmen Kompetensi Minimum Numerasi
Pada topik sebelumnya, Bapak dan Ibu telah mempelajari Butir Soal
Asesmen Literasi pada Setiap Jenjang. Pada topik ini Bapak dan Ibu guru
akan mempelajari lebih jauh mengenai Asesmen Numerasi yang berlaku untuk
Asesmen Kompetensi Minimum yang akan diberikan pada siswa. Dalam
penilaiannya asesmen literasi membaca tidak hanya mengukur topik atau
konten tertentu tetapi berbagai konten, berbagai konteks dan pada
beberapa tingkat proses kognitif.
Pada Numerasi, konten dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu:
Bilangan, Pengukuran dan Geometri, Data dan Ketidakpastian, serta
Aljabar. Kemudian, tingkat proses kognitif menunjukkan proses berpikir
yang dituntut atau diperlukan untuk dapat menyelesaikan masalah atau
soal. Pada Numerasi, ketiga level tersebut adalah pemahaman, penerapan,
dan penalaran. Sedangkan konteks menunjukkan aspek kehidupan atau
situasi untuk konten yang digunakan. Konteks pada AKM dibedakan menjadi
tiga, yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik.
Untuk mempermudah Bapak dan Ibu memahami penilaian asesmen literasi membaca silakan cek infografis berikut:
Dari penjelasan pada aktivitas-aktivitas sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa butir-butir soal asesmen literasi AKM melibatkan
proses penalaran yang tidak dapat dipersiapkan melalui program bimbingan
belajar intensif yang berfokus pada latihan-latihan soal saja. Proses
penalaran siswa justru perlu lebih banyak dikembangkan dan dipupuk
melalui strategi pembelajaran di kelas.
Anda telah mengenali level-level perkembangan kompetensi literasi
siswa SMA. Pada aktivitas ini, Bapak dan Ibu akan berlatih membuat butir
soal literasi yang akan membantu siswa Anda untuk berlatih menggunakan
kompetensi literasi untuk bernalar dalam pembelajaran di kelas.
Bagaimana langkahnya? Mari kita berlatih.
1. Pertama, pahami kompetensi literasi membaca siswa yang Anda ampu.
Dari situ Anda dapat memilih teks yang sesuai. Misalnya, dari kedua teks
berikut ini manakah yang paling sesuai dengan level yang anda ampu,
Apakah teks 1, atau teks 2? Jelaskan.
Teks 1: Cegah Covid-19, Perlukah Pakai Masker saat Berada di Rumah?
Teks 2: Hujan Pertama
2. Kedua, setelah memilih teks bacaan sesuai dengan level kompetensi
siswa yang Anda ampu, pilihlah salah satu kompetensi yang ingin Anda
kembangkan dan evaluasi.
3. Ketiga, dari kompetensi literasi tersebut, cobalah membuat 3 buah
soal dengan bentuk yang berbeda-beda berdasarkan teks yang Anda pilih
tadi.
Pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan atas dasar kompetensi, bukan
hafalan materi semata, memberikan kesempatan pada siswa untuk terus
mengembangkan kemampuan dasar literasinya dalam penalaran
Pada aktivitas sebelumnya Bapak dan Ibu telah belajar menganalisis tahap Asesmen Literasi Membaca tingkat SMA. Pada topik ini, Bapak dan Ibu akan mengenal contoh-contoh butir Asesmen Literasi Membaca teks fiksi dan juga teks informasi tingkat SMA.
2. Dalam konteks adat istiadat, praktek pemberian hadiah adalah
merupakan hal yang wajar dan alamiah bahkan lebih bervariasi dalam
hubungan kemasyarakatan, semisal pada acara pernikahan, kelahiran,
sakit, bahkan kematian. Termasuk gratifikasi dalam aspek apakah sudut
pandang tersebut?